Suara.com - Wacana Presiden Joko Widodo menjabat selama 3 periode terus menjadi buah bibir. Bahkan baru-baru ini yang menggaungkan isu tersebut semakin banyak.
Namun para pendukung wacana ini sebaiknya bersiap-siap untuk sakit hati. Pasalnya Pengamat Politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin meyakini wacana tersebut tidak akan pernah terealisasi.
Dikutip dari WartaEkonomi.co.id -- jaringan Suara.com, isu itu hanya akan menjadi isapan jempol karena masyarakat yang tidak akan menyetujuinya.
"Sebab, rakyat tidak pernah berubah untuk menolak perpanjangan masa jabatan Jokowi," tutur Ujang, dikutip pada Rabu (21/12/2022).
Baca Juga: Partai Hanura Gelar HUT ke-16 di JCC Besok, Presiden Jokowi Disebut Bakal Hadir
Salah satu alasannya, menurut Ujang, adalah karena masyarakat yang dinilai sudah muak dengan era pemerintahan Jokowi. "Masyarakat tidak akan lengah dan akan tetap menolak 3 periode presiden. Hal tersebut sudah pasti," tegas Ujang.
Namun Ujang tetap mengungkap pengecualian terkait realisasi isu ini. Sebab menurut Ujang, tidak terlaksananya wacana ini juga tetap berpotensi memicu kerusuhan publik.
"Memicu kontra dari masyarakat sudah pasti. Mahasiswa juga sudah sempat turun ke jalan untuk menyuarakan hal tersebut," kata Ujang.
Karena itulah, Ujang meyakini isu ini akan berakhir menjadi isapan jempol kendati terus digelorakan beberapa waktu belakangan.
Pasalnya masyarakat secara umum akan menolaknya sedangkan pendukungnya hanya kelompok tertentu. Dari kalangan elite, menurut Ujang, pendukung isu ini adalah mereka yang takut kehilangan kekuasaan.
Baca Juga: Membaca Kondisi Kepemimpinan Perempuan di Indonesia Melalui Susi Pudjiastuti
"Hal tersebut hanya disenangi oleh kelompok orang-orang tertentu yang takut kenyamanan dan kekuasaannya hilang," pungkas Ujang.
Sepanjang tahun 2022 ini saja isu perpanjangan masa jabatan Jokowi sudah beberapa kali digelorakan. Bukan hanya dari kalangan pejabat tinggi publik, beberapa ketua umum partai juga ikut menyuarakan hal serupa.
Misalnya Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang pernah menggaungkan big data yang diklaim sebagai pendukung perpanjangan masa jabatan Jokowi.
Kemudian baru-baru ini Ketua MPR Bambang Soesatyo dan Ketua DPD La Nyalla Mahmud Mattalitti juga mengungkap wacana penundaan pemilihan umum hingga perpanjangan masa jabatan Jokowi untuk beberapa tahun.